Untag Semarang telah sepakat melakukan kerjasama dengan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Provinsi Jawa Tengah dalam rangka pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) maupun dibidang keprofesian.
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor Untag Prof. Dr. Suparno, MSi dan Ketua IAI Provinsi Jawa Tengah Ir. Sugiato, yang diselenggarakan di Gedung Grha Kebangsaan kampus Untag Semarang, baru baru ini.
Pada acara tersebut telah dihadiri oleh Wakil Rektor Untag bidang kerjasama Prof. Dr. Retno Mawarini Sukmariningsih, SH. MHum, Dekan Fakultas Teknik Dr. Ir. Retno Ambarwati SL, MT, Kaprodi Teknik Arsitektur Untag Ir. Sudharmanto, MT. dan Directur International Office and Mobility Untag Semarang Dr. Eko Nursanty, MT, serta semua dosen Arsitektur Untag. Sedangkan dari pihak IAI dihadiri oleh wakil ketua bidang kerjasama, dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Prof. Suparno bahwa maksud dan tujuan diadakannya kerjasama ini adalah dalam rangka melaksanakan MBKM, yang merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi.
Upaya melaksanakan MBKM ini terkait dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa “Perguruan Tinggi wajib memberikan hak belajar tiga semester di luar program studi, mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di program studi, yaitu berupa 1 semester (setara dengan 20 sks) kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama dan 2 semester (setara dengan 40 sks) melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi”.
Adapun bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, di antaranya melakukan Magang/Praktik Kerja, yang merupakan mata kuliah wajib yang harus diselesaikan oleh seorang mahasiswa, dan berdasarkan Kampus Merdeka dapat dilaksanakan dalam 1– 2 Semester, setara dengan 20 SKS – 40 SKS.
Untuk itu, dengan kerjasama ini diharapkan mahasiswa Untag, khususnya Program Studi Arsitektur dapat melakukan magang di IAI Provinsi Jawa Tengah, sehingga mahasiswa akan mendapatkan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru.
Melalui program MBKM yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, maka diharapkan hard dan soft skills mahasiswa akan terbentuk dengan kuat. Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka juga diharapkan dapat menjawab tantangan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan dunia industri, maupun dinamika masyarakat.
Ir. Sugiarto dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada prinsipnya siap untuk menerima mahasiswa Arsitektur Untag untuk magang di IAI Provinsi Jawa Tengah, hal itu bisa dikondisikan dengan para konsultan yang ada.
Namun demikian, dia berharap agar kerjasama ini bisa ditindak lanjuti dengan pendidikan profesi arsitektur, karena sekarang ini untuk menjadi arsitektur harus melalui tahapan yang cukup panjang yang harus dilalui, yaitu harus mengikuti Pendidikan Profesi Aritektur (PPA), kemudian mengikuti magang selama dua tahun atau 1.000 jam, setelah itu baru bisa mengajukan Estera (Surat Tanda Register Arsitektur), baru kemudian mendapatkan Lisensi yang dikeluarkan Pemerintah Daerah oleh Gubernur.
Sedangkan untuk lulusan Arsitektur yang sudah senior, dengan pengalaman sudah 10 tahun maka bisa mengajukan PPA lewat jalur RPL, atau menempuh jalur S2 Arsitektur, khususnya bidang desain.
Pada kesempatan itu, Sugiarto, mengucapkan puji syukur bahwa IAI Provinsi Jawa Tengah selangkah lebih maju dari provinsi lain, karena dapat merespon lebih cepat tentang pelaksanaan peraturan ini, sehingga sekarang sudah memiliki Pergub, dan diberikan kepercayaan untuk memberikan lisensi tersebut.