Saat ini kemunculan kewirausahaan teknologi digital atau digipreneur telah memberikan dampak yang luar biasa bagi dunia. Usaha digital yang dibangun melalui jejaring internet seperti Google, Facebook, atau Microsoft telah mampu mengubah dunia serta telah membentuk pola komunikasi tanpa sekat geografis.
Digitalisasi juga berdampak terhadap pengembangan wirausaha baru, potensi pengembangan usaha baru telah meningkat karena adanya peluang digitalisasi cabang usaha maupun mengubah usaha dari offline menjadi online.
Dengan adanya perubahan paradigma tersebut, maka Untag Semarang sebagai pendidikan tinggi perlu membangun jiwa digipreneur kepada para generasi muda, dalam rangka untuk mencetak para wirausahaan yang mampu memberikan lapangan kerja kepada masyarakat secara luas.
Hal itu disampaikan oleh Rektor Untag Semarang Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi saat membuka acara seminar yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Untag, di gedung Grha Kebangsaan kampus Untag Jl. Pawiyatan Luhur Semarang, belum lama ini.
Pada sambutannya Prof. Suparno juga menyampaikan kiat-kiat yang harus dilakukan sebagai entrepreneur di masa globalisasi, yang pertama, yaitu merubah mindset dan perilaku agar kita dapat mengikuti derasnya arus globalisasi. Adapun kiat yang kedua adalah agar senantiasa beradaptasi dengan lingkungan dimana pun kita berada, serta yang ketiga adalah selalu membangun jejaring dengan sesama agar dapat membangun kolaborasi di segala bidang. tuturnya.
Seminar yang bertemakan “Membidik Generasi Muda Membangun Jiwa Digipreneur” itu telah dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai daerah. Adapun sebagai narasuber telah disampaikan oleh salah satu dosen Fisip Untag Nadia Dwi Irmadiani, S.A.B., M.Si, serta pelaku usaha kota Semarang, Haris Muzakky, S.E.
Dekan FISIP Untag Semarang, Dr. Dra. Rini Werdiningsih, MS dalam sambutannya menyampaikan bahwa datangnya era globalisasi pada bidang ekonomi, merupakan tantangan para pemuda Indonesia sebagai sumber kreativitas dan inovasi serta sebagai sumber daya produktif untuk kemajuan Indonesia. Menurutnya, salah satu usaha kreatif yang dapat dilakukan oleh kaum muda adalah dengan membuka wirausaha.
Dr. Rini berharap dengan adanya seminar ini, para peserta dan narasumber dapat bertukar pikiran tentang bagaimana membangun jiwa kewirausahaan di era digital, serta dapat menambah wawasan ilmu tentang kewirausahaan.
Sementara Nadia Dwi Irmadiani, selaku narasumber menyampaikan bahwa revolusi digital telah merubah seluruh aspek kehidupan. Kaum muda hendaknya terus berbenah diri menjawab tantangan revolusi tersebut, tuturnya.
Hal yang harus dilakukan oleh pemuda zaman sekarang salah satunya adalah dengan berwirausa secara digital, katanya. Ada beberapa peluang usaha secara digital yang dapat ditekuni oleh kaum muda antara lain membuka toko online, berbisnis afiliasi, menjadi content creator di media sosial, menjadi influencer, menekuni online education, mengembangkan website, dan masih banyak lagi, tambahnya.
Ia menambahkan bahwa kunci kesuksesan dalam berwirausaha ada delapan, antara lain : percaya diri, cerdas, berpikir kreatif, berdedikasi tinggi, determinasi, fleksibilitas, punya jiwa kepemimpinan, dan memiliki gairah yang tinggi.
Narasumber kedua, Haris Muzakky, S.E berdasarkan pengalamannya telah menyampaikan bahwa generasi milenial hendaknya mempelajari apa itu digital marketing, sebab seluruh dunia sekarang sudah terhubung melalui media daring. Saat ini sudah berkembang media-media sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai platform untuk berjualan, ujarnya. Ada whatsapp, instagram, facebook, twitter, youtube, tiktok, dan lain-lain yang masing-masing memberikan fitur-fitur yang unik untuk dimanfaatkan sebagai platform digital marketing.